Jumat, 28 Oktober 2011

Perkembangan Gerak Adolesensi (Masa Remaja)

Beberapa hari yang lalu dapat tugas membuat makalah tentang Perkembangan Gerak Adolesensi, sambil nunggu download film selesai Guru Penjas mau posting aja, cekidot.

Definisi Remaja (Adolesensi)
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescare (kata bendanya, adolescentia yaitu remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa” (Bobak,2004). Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Rumini & Sundari, 2004). Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa,
dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2004). WHO menetapkan batas usia remaja dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Pedoman umum remaja di Indonesia menggunakan batasan usia 11-24
tahun dan belum menikah (Sarwono, 2001).


Perkembangan Pada Remaja
Perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi : perkembangan fisik, perubahan emosional, perubahan sosial, perubahan moral dan perubahan kepribadian (Hurlock, 1999).
Perkembangan fisik pada remaja
Masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat. Perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri seks primer dan ciri seks sekunder (Al-Mighwar, 2006).
Menurut Depkes RI (2002), ciri-ciri seksualitas primer pada remaja dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja lakilaki ditandai dengan telah berfungsinya organ reproduksi yakni dengan adanya mimpi basah yang umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Hal ini terjadi akibat organ testis telah mulai memproduksi sperma. Sperma yang
telah dikeluarkan jika kantungnya telah penuh sementara pada remaja putri ditandai dengan adanya peristiwa menstruasi (menarche). Menstruasi pertama ini menandakan bahwa remaja putri sudah siap untuk hamil (Depkes RI, 2002).
Menurut Al-Mighwar (2006), ciri-ciri seks sekunder pada remaja dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja laki-laki ditandai dengan berubahnya otot-otot tubuh, lengan, dada, paha dan kaki tumbuh menjadi kuat. Di sekitar daerah alat kelamin tumbuh rambut yang mulanya hanya sedikit dan halus berwarna terang lalu menjadi gelap lebih kasar dan agak kering, juga tumbuh bulu pada betis dan dada. Terjadi perubahan suara, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori meluas sedangkan pada remaja putri ditandai dengan membesarnya pinggul, buah dada dan putting susu semakin tampak menonjol. Tumbuh rambut dikemaluan, ketiak, lengan dan kaki serta kulit wajah. Terjadinya perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodious). Kelenjar keringat lebih aktif, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori bertambah besar (Al-Mighwar, 2006).

Perkembangan pada remaja yang kedua adalah perubahan emosional.
Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi, sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Emosi remaja yang sangat kuat, tidak terkendali dan tampak irasional pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Menurut Gesell, remaja seringkali mudah ramah, mudah dirangsang dan emosinya cenderung meledak tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara atau dengan suara keras mengkritik orang-orang yang menyebabkan amarah. Remaja juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda lebih banyak (Hurlock, 1999).

Perkembangan pada remaja yang ketiga adalah perubahan social.
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial.
Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja juga harus membuat banyak penyesuaian baru yaitu penyesuaian diri dengan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial serta nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin (Hurlock, 1999).

Perkembangan yang terjadi pada remaja keempat adalah perubahan moral.
Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dan kemudian mau membentuk perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku khusus dimasa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya (Hurlock, 1999).

Perkembangan pada remaja yang terakhir adalah perubahan kepribadian.
Masa awal remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah
menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk mereka juga menilai sifatsifat ini sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Remaja sadar akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan terdorong untuk memperbaiki kepribadiannya dengan cara membaca buku-buku atau tulisan-tulisan mengenai masalahnya dengan harapan meningkatkan
dukungan sosial (Hurlock, 1999).

Kemampuan Gerak Masa Remaja (Adolesensi)
Perubahan-perubahan dalam penampilan gerak pada masa adolesensi cenderung mengikuti perubahan –perubahan dalam ukuran badan,kekuatan, dan fungsi fisiologis. Perbedaan-perbedaan dalam penampilan keterampilan gerak dasar antara kedua jenis kelamin semakin meningkat, anak laki-laki menunjukan terus mengalami peningkatan, sedangkan anak perempuan menunjukan peningkatan yang tidaqk berarti, bahkan menurun setelah umur menstruasi. Hal tersebut dilihat dari berbagai gerakan, seperti lari, lompat jauh tanpa awalan, dan melempar jarak jauh. Menurut Espenchade (1960), anak perempuan mencapai hasil maksimal dalam lari pada usia 13 tahun, dan menunjukan sedikit perubahan dalam melempar dan melompat sesudah umur tersebut. Pertumbuhan yang cepat pada laki-laki memberikan keuntungan dalam ukuran dan bentuk tubuh, kekuatan, dan fungsi fisiologis yang memberikan kemudahan dalam penampilan fisik selama masa adolesensi.
Koordinasi dan Keseimbangan
Koordinasi gerak pada anak laki-laki pada awal pubertas mengalami perubahan sedikit sekali, tetapi sesudah itu perkembangannya semakin cepat. Sedangkan anak perempuan sudah tidak berkembang sesudah umur 14 tahun. Kelincahan wanita dewasa kurang baik dibandingkan wanita muda atau anak-anak, tetapi gerakan akrobatik yang memerlukan keseimbangan statis dan kontrol , wanita dewasa lebih dapat menjaga posisinya.
Peningkatan Penampilan Gerak
Masa sebelum adolesensi dan adolesensi merupakan saat peningkatan penampilan gerak, seperti lari cepat, lari jarak jauh, lompat tinggi, dan sebagainya. Peningkatan secara kuantitatif dalam penampilan gerak pada masa praadolesensi sampai adolesensi , sebagai berikut:
Lari (Running)
kuantitatif untuk kemampuan lari umumnya dilakukan dengan mengukur kecepatan, lari jarak pendek (30 yard) dan kelincahan lari. Kelincahan lari merupakan frekuensi yang dicapai seseorang dalam merubah arah. Menurut Espenchade (1960), kecepatan lari meningkat untuk anak laki-laki dan perernpunn, kira-kira 4 yard/detik pada umur 4 tahun dan 6 yard/detik pada umur 12 tahun. Selanjutnya anak laki-laki terus meningkat kira-kira 7 yard/detik pada umur 17 tahun, tetapi anak perempuan menunjukkan penurunan pada umur tersebut.
Lompat (Jumping)
Penggunaan tes lompat umumnya ke arah bidang horizontal dan vertikal. Penelitian yang dilakukan oleh Espenchade (1960) menunjukkan bahwa peningkatan jarak lompatan horizontal untuk anak laki-laki dan perempuan kira-kira 33 inci pada umur 5 (lima) tahun dan pada umur 10 sampai 11 tahun mencapai 60 inci. Sesudah itu anak laki-laki terus meningkat kira-kira 90 inci pada umur 17 tahun, sedangkan anak perempuan mengalami kestabilan dengan jarak kira-kira 64 inci pada umur yang sama
Lempar (Throwing)
Jarak lemparan sering digunakan untuk mengukur penampilan lempar, meskipun kecepatan dan ketepatan juga ikut dinilai. Penampilan lempar berbeda dari penampilan lari dan lompat, demikian Pula perbedaan yang terjadi antara anak laki-laki dengan perempuan yang terjadi sejak usia muda. Penelitian dari Espenchade (1960) menemukan peningkatan lemparan dari kira-kira 24 feet pada umur lima tahun sampai 153 feet pada umur 17 tahun. Sebaliknya yang dialami anak perempuan sangat kontras dalam penampilan lempar, hanya kira-kira 14,5 feet pada umur lima tahun, kemudian meningkat menjadi 75,7 feet pada umur 15 tahun, selanjutnya bahkan menurun menjadi 74,0 pada umur 16 tahun.
Keterampilan Dasar
Sebagian benar penelitian menyatakan bahwa usia untuk belajar gerak yang paling tepat adalah masa sebelum adolesensi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nash (1960) yang menyatakan bahwa 85% keterampilan dasar dan minat terhadap keterampilan gerak harus ditemukankan pada umur 12 tahun atau sebelumnya. Masa kanak-kanak merupakan waktu untuk belajar keterampilan dasar, sedangkan masa adolesensi adalah waktu yang digunakan untuk penyempurnaan dan penghalusan serta mempelajari berbagai macam variasi keterampilan gerak
Kesegaran Jasmani
Mass adolesensi merupakan saat yang baik untuk pengembangan secara optimal kesehatan seseorang yang berhubungan dengan kesegaran jasmani. Pengmbngan yang terjadi merupakan perubahan-perubahan dalam peningkatan luasnya otot dan ukuran badan, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Latihan peningkatan daya tahan Cardiovascular lebili baik dimulai sejak awa, dan peningkatan pada mass adolesensi lebih tinggi dibandingkan mass dewasa atau dapat dikatakan bahwa cardiovascular berkembang lebih cepat dengan melakukan latihan di masa adolesensi. Beberapa basil penelitian oleh Cooper dan kawan¬kawan (1975) menyatakan, bahwa dalam program latihan aerobik menghasilkan peningkatan cardiovascular 17,6% sampai dengan 20% untuk anak-anak- normal yang sedang berkembang dan mengalami pertumbuhan yang cepat pada masa adolesensi.



Sumber:
File pdf didownload dari :digilib.unimus.ac.id/download.php?id=833
Modul:PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK: Dr. Sugiyanto dan Drs. Sudjarwo M.P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar